Rabu, 27 Juli 2011

Partition Magic and Partition Hardisk

Mempartisi Harddisk memang banyak manfaatnya. Selain mengantisipasi terjadinya kehilangan data saat melakukan install ulang, membuat file tertata rapi menurut kategori dan sebagainya.
Partisi adalah penyekatan, pembagian harddisk. Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah manajemen file. Untuk membuat partisi kita membutuhkan sebuah aplikasi.
Partition magic merupakan tools yang digunakan untuk memformat hardisk. Partition magic paling sering digunakan para teknisi komputer untuk mempartisi hardisk. Parttion magic tidak seperti Disk Cleanup, Partition magic digunakan jika waktu instalasi kita lupa membuat partisi pada hardisk.

Pengertian partisi :

Partisi disk adalah bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses oleh DOS. Mengapa kita perlu mambagi harddisk menjadi dua atau beberapa partisi ? Hal ini dilakukan kalau kapasitas penyimpanan dari disk melampaui batas yang bisa didukung oleh versi DOS yang dijalankan.Tujuan lainnya adalah membagi ruang disk untuk pertimbangan keamanan data dan pengorganisasian.

Sebelum dilakukan perintah format untuk harddisk, terlebih dahulu dipartisi agar dapat mengatur besarnya kapasitas yang digunakan. Setiap partisi ini mempunyai fungsi. Beberapa jenis partisi yang di kenal adalah sebagai berikut:

Partisi Primary – digunakan sebagai Bootable yang pertama (drive C) yang berfungsi sebagai Master. Di partisi ( C ) ini dipasang sebuah sistem operasi (OS) agar dapat di-boot pada awal booting.

Partisi Extended – adalah partisi pembatas antara partisi Primary dan partisi Logical. Partisi Extended ini bukan merupakan sebuah drive, karena hanya berupa pembatas yang berfungsi memisalkan antara partisi Primary dan partisi Logical agar sistem operasi dapat membedakan antara drive C dan drive berikutnya, dan biasanya partisi Extended ini terdiri atas beberapa partisi Logical.

Partisi Logical – adalah bagian dari partisi Extended. Di partisi ini tidak terdapat sistem operasi seperti partisi Primary, karena sistem operasi tidak mengenal partisi Logical sebagai Bootable, walaupun nantinya kita dapat memberikannya sistem ketika proses pemformatan. Partisi ini biasanya dikenal sebagai drive berikutnya.

Jika, anda belum mempunyai software PartitionMagic, anda dapat membelinya atau mengunduhnya dari internet. Saya berasumsi bahwa anda sudah mempunyai software tersebut.

Cara membuat partisi harddisk menggunakan PartitionMagic, kita ambil contoh menggunakan versi 8.0 :

1. Buka PartitionMagic 8.0

2. Setelah PartitionMagic 8.0 terbuka, klik nama harddisk anda ( Disk 1 ) pada bagian sebelah kanan atas window PartitionMagic 8.0

3. Pada bagian pick a task… ( lihat sebelah kiri atas window PartitionMagic 8.0 ) pilih Create an new partition

4. Pilih Next untuk melanjutkan

5. Pilih harddisk yang akan kita paritisi, lalu pilih Next

6. Pilih lokasi partisi, untuk contoh ini silahkan pilih After C: (Recommended)

7. Tentukan besar partisi yang diinginkan di bagian size dengan melihat informasi yang terletak di sebelah kanan kotak tersebut ( Maximum Size & Minimum Size ), setelah itu pilih Next

8. Tentukan besarnya partisi yang diinginkan, maka akan ditampilkan perkiraan partisi harddisk sesuai data yang anda masukkan tadi. Jika sudah yakin dengan besarnya partisi harddisk yang diinginkan, tekan tombol Finish

9. Klik tombol Apply yang ada di bagian kiri bawah window PartitionMagic 8.0

10. Jika tampil window konfirmasi, silahkan anda pilih Yes atau OK, untuk memulai proses mempartisi harddisk.

Setelah anda selesai melakukan langkah-langkah di atas, maka windows akan me-restart untuk memulai proses mempartisi harddisk anda, silahkan anda tunggu proses tersebut hingga selesai.

Oh ya, sesuai pertanyaan, untuk menghapus partisi suatu drive, anda hanya tinggal mengarahkan ke drive yang ingin dihapus, lalu klik kanan, maka akan muncul menu. Pilih saja delete partition.

Peringatan : Jangan menekan tombol apapun setelah komputer anda restart, untuk menghindari gagalnya proses partisi tersebut, karena saya pernah punya pengalaman, setelah menekan tombol dengan harapan bisa mempercepat proses restart, tapi kemudian terlihat seperti sedang “hang”, akhirnya saya restart lagi, datanya malah hilang. Hati-hatilah.

Tambahan : Sebetulnya ada cara yang singkat tanpa menggunakan software dari fihak ketiga, yaitu menggunakan Fdisk atau di OS Windows sendiri ada, yaitu menggunakan Disk Management.

Selamat mencoba….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar